Teoriini pertama kali dikemukakan oleh Aristoteles seorang ahli fisafat dan ilmu pengetahuan Yunani. Pada masa itu, manusia mempercayai bahwa terjadinya makhluk hidup itu secara spontan atau terbentuk dengan sendirinya sehingga teori Abiogenesis ini sering disebut juga teori Generatio Spontanea.
Organisme adalah individu yang menampakkan ciri-ciri kehidupan. Mulai dari bakteri, eukariota, tumbuhan, hingga manusia semuanya dianggap sebagai organisme atau makhluk hidup. Bumi pada zaman purba telah memiliki kehidupan yang bermula dari organisme awal tersebut telah berkembang, berevolusi, dan berperan penting dalam kemunculan kehidupan biologis berikutnya. Ada beberapa organisme awal yang berperan penting dalam kehidupan di Bumi hingga saat lima organisme tertua di Bumi yang telah membentuk awal mula kehidupan. Apa saja, ya? Yuk, dibaca hingga Eukariota pertama muncul pada 1 hingga 1,5 miliar tahun penelitian dan studi ilmiah yang pernah dicatat dalam Max Planck Institute mengungkap bahwa keberadaan eukariota telah ada sejak 1,5 miliar tahun silam. Beberapa ilmuwan dari institut ini telah melakukan penelitian dengan metode terbaru yang akhirnya dapat menyimpulkan bahwa kehidupan eukariota lebih muda dibandingkan perkiraan sendiri merupakan organisme bersel yang sudah memiliki nukleus dan beberapa organel bermembran lainnya. Organisme ini sudah dianggap kompleks karena dapat berkembang dan berevolusi sehingga menciptakan babak baru dalam kehidupan biologis satu yang termasuk dalam famili eukariota adalah amuba. Sedangkan bakteri masuk dalam kelompok prokariota. Sampai dengan saat ini, menurut sains biomolekuler, eukariota purba dianggap sebagai nenek moyang dari semua kehidupan biologis kompleks tanaman, hewan, dan manusia yang ada di LUCA Last Universal Common Ancestor ada pada 4 miliar tahun terbesar yang juga dipelajari oleh banyak ilmuwan biologi adalah sejarah tentang kemunculan eukariota dan prokariota. Para ilmuwan dan ahli biomolekuler percaya bahwa sebelum kemunculan eukariota dan prokariota terdapat kemunculan awal yang dinamakan LUCA Last Universal Common Ancestor seperti ditulis dalam laman dikategorikan sebagai mikroba purba yang ada pada 4 miliar tahun lalu, di mana rentang waktu tersebut tidak jauh dari masa-masa pembentukan awal Bumi sekitar 4,6 miliar tahun LUCA bergantung pada hidrogen, karbon dioksida, dan nitrogen, yang dapat mengubahnya menjadi senyawa organik. Ada jejak-jejak mikroba purba ini yang terdapat jauh di dasar laut yang kaya akan dan studi ilmiah yang dilakukan NASA juga menyimpulkan bahwa LUCA memiliki gen yang cukup kompleks untuk dapat membentuk kehidupan modern di masa-masa sesudahnya. Bukti genetik inilah yang menjadi cikal bakal penelitian tentang awal mula genetik makhluk hidup di Arkea yang ada pada 2 miliar tahun lalu atau archaea merupakan kelompok atau famili mikroorganisme bersel tunggal. Mikroorganisme ini tidak memiliki inti sel dan organel. Secara tegas, arkea memang terpisah dari jenis sains Fossil Museum mencatat bahwa jejak dalam fosil arkea diperkirakan berusia 2 hingga 2,7 miliar tahun lalu. Ada sebuah teori yang saat ini masih menjadi perdebatan, di mana teori tersebut menyatakan bahwa eukariota adalah hasil evolusi dari arkea memiliki rantang usia yang jauh lebih tua, namun bukti genetik justru mengarah pada pembagian kelas yang tegas antara arkea dan eukariota. Carl Woese, seorang ilmuwan mikrobiologi, juga menyatakan bahwa arkea dan eukariota merupakan organisme yang terpisah sejak kemunculan leluhurnya, yakni LUCA. Baca Juga 9 Nama Organisme ini Berasal dari Karakter Fiksi, Gak Nyangka! 4. Bakteri sudah ada di Bumi pada 2,5 miliar tahun dan arkea ada pada saat yang hampir bersamaan. Mereka adalah organisme yang sangat kuat karena dapat beradaptasi pada lingkungan ekstrem di masa purba, seperti dicatat dalam laman tersebut dapat tumbuh dengan baik di lingkungan yang panas, dingin, asam, dan bahkan pada kedalaman laut. Berbeda dengan sel eukariotik, evolusi yang terjadi pada bakteri biasanya terjadi secara juga sangat berbeda dengan virus. Bakteri merupakan makhluk hidup yang menampakkan ciri-ciri kehidupan di luar inangnya, sedangkan virus tidak. Dalam perkembangan evolusinya, bakteri terpisah menjadi beberapa jenis dan Ubur-ubur sisir adalah hewan kompleks pertama di sisir atau Ctenophora merupakan hewan atau organisme kompleks yang ada akibat ledakan kambrium. Penemuan ini sangat mengejutkan banyak ilmuwan, mengingat bahwa ubur-ubur sisir sudah dianggap sangat modern pada zaman kambrium sendiri merupakan fase di mana terjadi kemunculan banyak filum dan spesies secara masif dalam rentang waktu yang relatif singkat. Hasil dari studi dan penelitian ini membuat paradigma sains tentang kemunculan makhluk hidup zaman purba sedikit berubah, seperti ditulis Live ubur-ubur sisir merupakan hewan yang rumit dan kompleks, dan bagaimana ia bisa muncul begitu saja pada fase ledakan kambrium tersebut? Pertanyaan ini masih belum dijawab secara tuntas oleh sains. Ledakan kambrium terjadi pada 500 hingga 900 juta tahun silam. Dan fase ini terpisah jauh dengan fase kemunculan LUCA, bakteri, arkea, dan bahkan limaorganisme tertua di Bumi yang menjadi cikal bakal kehidupan modern saat ini. Ternyata, ada perjalanan sejarah yang cukup rumit di balik proses evolusi organisme, ya! Baca Juga 10 Makhluk Mitologis Ini Didasarkan dari Kisah Nyata, Lho! IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Keranahidup adalah evolusi biologi yang berterusan. Sekarang, sejak zaman awal manusia ada spekulasi tentang banyaknya organisme hidup yang ada di bumi dan mungkin ditanya mekanisme apa yang bertanggung jawab atas kepelbagaian bentuk dan fungsi yang diterapkan oleh berbagai spesies?
Menurut Teori Evolusi Biologi Organisme Pertama Yang Terbentuk Adalah Organisme. nama ahli yang dimaksud adalah …. ilmuwan belanda melakukan percobaan untuk membuktikan bahwa agen penyebab penyakit pada tanaman tembakau dapat berkembang biak. nama ahli yang dimaksud adalah …. ilmuwan belanda melakukan percobaan untuk membuktikan bahwa agen penyebab penyakit pada tanaman tembakau dapat berkembang biak. tanaman yang sehat menjadi sakit. nama ahli yang dimaksud adalah …. . Tahapan-tahapan pada evolusi biologi meli... Urutan tahapan dari evolusi biologi adalah 1, 4, 3, 2. Evolusi biologi bermula dari teori evolusi kimia yang menyatakan bahwa asam amino terbentuk dari reaksi kimia zat-zat anorganik di atmosfer yang kemudian jatuh ke bumi. Dengan bantuan radiasi ultraviolet sinar matahari, maka dapat terbentuk senyawa yang penting dalam kehidupan seperti protein dan DNA serta RNA. Selanjutnya berbagai senyawa akan membentuk organisme prokariotik heterotrof. Lambat laun organisme prokariotik akan berevolusi menjadi organisme eukariotik dan organisme heterotrof akan berevolusi menjadi organisme autotrof karena semakin berkurangnya nutrisi yang tersedia di bumi. Gagasan Charles Darwin soal asal-usul kehidupan 150 tahun kemudian surat yang ditulis pada 1871, bagaikan ramalan Gagasan bahwa populasi hewan berubah seiring waktu, sehingga misalnya jerapah saat ini memiliki leher yang lebih panjang daripada nenek moyang jauh mereka, banyak dibahas pada tahun 1800-an. Pada tahun 1953, seorang mahasiswa muda Amerika bernama Stanley Miller menunjukkan bahwa asam amino, bahan penyusun protein, dapat terbentuk dalam suatu peralatan sederhana yang meniru kondisi atmosfer dan samudra di Bumi purba. Tetapi garis besar pokok teori itu masih dipertimbangkan hingga hari ini, dan banyak peneliti yakin bahwa itulah penjelasan terbaik yang kita punya tentang asal mula kehidupan. "Ia perlahan-lahan bergerak menuju skenario lengkap untuk sintetis asam nukleat yang panjang dan kompleks," kata Kate Adamala dari University of Minnesota di Minneapolis. Mereka menaruh bahan kimia berbasis karbon sederhana dalam air panas di atas permukaan mineral dan berulang kali memaparkannya pada siklus basah-kering. Demikian pula, David Deamer dari University of California, Santa Cruz telah menunjukkan bahwa siklus basah-kering dapat mendorong pembentukan "protosel" sederhana, di mana molekul biologis seperti RNA menjadi diselimuti cangkang lipid. Ini Teori Evolusi Biologi yang Mudah Dipahami! Teori evolusi biologis mengemukakan bahwa hewan, tumbuhan, dan juga manusia merupakan hasil perkembanagn evolusi dari makhluk-makhluk hidup yang berbentuk lebih sederhana, bermula dari adanya satu atau beberapa bentuk makhluk hidup sangat sederhana pda awal kehidupan di bumi yang secara perlahan-lahan berkembang menjadi berbagai spesies organisme Widodo, 1993. Kebenaran evolusi yang diperoleh dari penarikan kesimpulan secara induktif ini diterapkan berlaku umum terhadap semua organisme. Sementara itu, hanyutan genetik Bahasa Inggris Genetic Drift merupakan sebuah proses bebas yang menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat suatu populasi. Meskipun teori evolusi selalu diasosiasikan dengan Charles Darwin, namun sebenarnya biologi evolusioner telah berakar sejak zaman Aristoteles. Saat ini teori evolusi biologi tidak lagi identik dengan prototype darwinisme dan neo-darwinisme karena adanya tambahan beberapa petunjuk. Selain itu terdapat pula bukti-bukti tidak langsung atau penjelasan yang berasal dari beberapa cabang biologi seperti genetika, sistematika, morfologi perbandingan, palaeontologi, embriologi, ekologi, dan sebagainya. Menurut Urey, terbentuknya makhluk hidup dari berbagai molekul zat di atmosfer tersebut didukung kondisi sebagai berikut . Terdapat penjelasan yang berasal dari beberapa cabang biologi seperti genetika, sistematika, morfologi perbandingan, palaeontologi, embriologi, ekologi, dan sebagainya. 4 Teori Evolusi, Bukan Hanya dari Charles Darwin Namun, ada beberapa teori evolusi lain yang dirumuskan, baik sebelum maupun setelah Darwin. Evolusi merupakan salah satu teori dalam ilmu biologi yang menyatakan bahwa berbagai jenis tumbuhan, hewan, dan makhluk hidup lainnya di bumi berasal dari jenis lain yang sudah ada sebelumnya, dilansir dari Ensiklopedia Britannica. Biologi evolusioner diketahui berakar dari pemikiran evolusi dan transmutasi spesies yang digagas oleh filsuf Yunani, Anaximander. Selain itu, mereka juga berpendapat bahwa cacat pada anggota tubuh merupakan kutukan, bukan perubahan makhluk hidup akibat seleksi alam maupun mutasi genetik. Meskipun teorinya tidak sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, Lamarck memberikan kontribusi penting dalam tahapan evolusi biologis dan mendorong penelitian selanjutnya yang tak terhitung jumlahnya. Ia menyimpulkan bahwa beragam organisme memiliki nenek moyang yang sama dan makhluk hidup telah berubah secara drastis sepanjang sejarah bumi. Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Pemikiran-pemikiran evolusi seperti nenek moyang bersama dan transmutasi spesies telah ada paling tidak sejak abad ke-6 SM ketika hal ini dijelaskan secara rinci oleh seorang filsuf Yunani, Anaximander. [20] Pada akhir tahun 1859, publikasi Darwin, On the Origin of Species, menjelaskan seleksi alam secara mendetail dan memberikan bukti yang mendorong penerimaan luas evolusi dalam komunitas ilmiah. Misalnya, variasi dalam jumlah besar di antara individu mengizinkan suatu spesies secara cepat beradaptasi terhadap habitat yang baru, mengurangi kemungkinan terjadinya kepunahan. Terdapat sebuah miskonsepsi bahwa evolusi bersifat "progresif", namun seleksi alam tidaklah memiliki tujuan jangka panjang dan tidak perlulah menghasilkan kompleksitas yang lebih besar. Sejarah kehidupan masih berupa eukariota, prokariota, dan arkaea bersel tunggal sampai sekitar 610 miliar tahun yang lalu, ketika organisme multisel mulai muncul di samudra pada periode Ediakara. Segera sesudah kemunculan organisme multisel, sejumlah besar keanekaragaman biologis muncul dalam jangka waktu lebih dari sekitar 10 juta tahun pada perstiwa yang dikenal sebagai ledakan Kambria. [187] Manakala bidang-bidang sains lainnya seperti kosmologi[188] dan ilmu bumi[189] juga bertentangan dengan interpretasi literal banyak teks keagamaan, biologi evolusioner mendapatkan oposisi yang lebih signifikan.
Definisievolusi biologi bermacam-macam tergantung dari aspek biologi yang dikaji. Beberapa definisi yang umum dijumpai di buku-buku biologi, antara lain: evolusi pada makhluk hidup adalah perubahan-perubahan yang dialami makhluk hidup secara perlahan-lahan dalam kurun waktu yang lama dan diturunkan, sehingga lama kelamaan dapat terbentuk spesies baru: evolusi adalah perubahan frekuensi gen
1. Teori Abiogenesis Menurut teori ini, makhluk hidup berasal dari benda tidak hidup atau dengan kata lain makhluk hidup ada dengan sendirinya. Oleh karena makhluk itu ada dengan sendirinya maka teori ini dikenal juga dengan teori Generatio Spontanea. Aristoteles merupakan salah satu pelopor teori ini, dengan percobaan yang dilakukannya pada tanah yang direndam air akan muncul cacing. Pendukung lain teori Abiogenesis adalah Nedham, seorang ilmuwan dari Inggris. Nedham melakukan penelitian dengan merebus kaldu dalam wadah selama beberapa menit kemudian ditutup dengan gabus. Setelah beberapa hari, terdapat bakteri dalam kaldu tersebut. Nedham berpendapat bahwa bakteri berasal dari kaldu. Setelah ditemukan mikroskop, Antonie van Leeuwenhoek melihat adanya mikroorganisme animalculus di dalam air rendaman jerami. Temuan ini seolah-olah menguatkan teori Abiogenesis. Para pendukung teori Abiogenesis menyatakan bahwa mikroorganisme itu berasal dari jerami yang membusuk. Akan tetapi, Leeuwenhoek menolak pernyataan itu dengan mengemukakan bahwa mikroorganisme itu berasal dari udara. Para penganut abiogenesis tersebut di atas dalam menarik kesimpulan sebenarnya terdapat kelemahan, yaitu belum mampu melihat benda yang sangat kecil bakteri, kista, ataupun telur cacing yang terbawa dalam materi percobaan yang digunakan. Hal ini karena pada zaman Aristoteles belum ditemukan mikroskop. Walaupun ada kelemahan pada percobaan, tetapi cara berpikir dalam mencari jawaban mengenai asal usul kehidupan di bumi ini sudah mengacu pada pola metode ilmiah. 2. Teori Biogenesis Teori Biogenesis menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup. Tokoh pendukung teori ini antara lain Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur. Francesco Redi merupakan orang pertama yang melakukan penelitian untuk membantah teori Abiogenesis. a. Percobaan Francesco Redi Francesco Redi melakukan penelitian menggunakan 8 tabung yang dibagi menjadi 2 bagian. Empat tabung masing-masing diisi dengan daging ular, ikan, roti dicampur susu, dan daging. Keempat tabung dibiarkan terbuka. Empat tabung yang lain diperlakukan sama dengan 4 tabung pertama, tetapi tabung ditutup rapat. Setelah beberapa hari pada tabung yang terbuka terdapat larva yang akan menjadi lalat. Berdasarkan hasil percobaannya, Redi menyimpulkan bahwa ulat bukan berasal dari daging, tetapi berasal dari telur lalat yang terdapat dalam daging dan menetas menjadi larva. Penelitian ini ditentang oleh penganut teori Abiogenesis karena pada tabung yang tertutup rapat, udara dan zat hidup tidak dapat masuk sehingga tidak memungkinkan untuk adanya suatu kehidupan. Bantahan itu mendapat tanggapan dari Redi. Redi melakukan percobaan yang sama, namun tutup diganti dengan kain kasa sehingga udara dapat masuk dan ternyata dalam daging tidak terdapat larva. b. Percobaan Lazzaro Spallanzani Lazzaro Spallanzani pada tahun 1765 melakukan percobaan untuk menyanggah kesimpulan yang dikemukakan oleh Nedham. Lazzaro Spallanzani melakukan percobaan dengan memanaskan 2 tabung kaldu sehingga semua organisme yang ada di dalam kaldu terbunuh. Setelah didinginkan kaldu tersebut dibagi menjadi 2, satu tabung dibiarkan terbuka dan satu tabung yang lain ditutup. Ternyata pada tabung yang terbuka terdapat organisme, sedangkan pada tabung yang tertutup tidak terdapat organisme. c. Percobaan Louis Pasteur Louis Pasteur melakukan percobaan menggunakan labu leher angsa. Pertama-tama kaldu direbus hingga mendidih, kemudian didiamkan. Setelah beberapa hari, air kaldu tetap jernih dan tidak mengandung mikroorganisme. Adanya leher angsa memungkinkan udara dapat masuk ke dalam tabung, tetapi mikroorganisme udara akan terhambat masuk karena adanya uap air pada pipa leher. Namun, apabila tabung dimiringkan hingga air kaldu sampai ke permukaan pipa, air kaldu tersebut akan terkontaminasi oleh mikroorganisme udara. Akibatnya setelah beberapa waktu, air kaldu akan keruh karena terdapat mikroorganisme. Berdasarkan hasil percobaan para ilmuwan tersebut maka muncullah teori baru yaitu teori Biogenesis yang menyatakan bahwa a. setiap makhluk hidup berasal dari telur = omne vivum ex ovo, b. setiap telur berasal dari makhluk hidup = omne ovum ex vivo, c. setiap makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya = omne vivum ex vivo. Perhatikan ikhtisar percobaan yang dilakukan oleh Nedham, L. Spallanzani, dan L. Pasteur dalam Tabel berikut. Keterangan Nedham L. Spallanzani L. Pasteur Bahan Reaksi Kaldu Merebus kaldu beberapa menit, kemudian menutup botol dengan sumbat gabus Tumbuh bakteri Kaldu Merebus kaldu cukup lama sehingga semua organisme mati botol ditutup dengan rapat Tidak tumbuh bakteri Kaldu Merebus kaldu hingga mendidih,memasukkan kaldu dalam botol kemudian leher angsa Tidak tumbuh bakteri 3. Teori Cosmozoic Teori Cosmozoic atau teori Kosmozoan menyatakan bahwa asal mula makhluk hidup bumi berasal dari ”spora kehidupan” yang berasal dari luar angkasa. Keadaan planet di luar angkasa diliputi kondisi kekeringan, suhu yang sangat dingin serta adanya radiasi yang mematikan sehingga tidak memungkinkan kehidupan dapat bertahan. Pada akhirnya spora kehidupan itu sampai ke bumi. Teori ini tidak dapat diterima oleh banyak ilmuwan. 4. Teori Penciptaan Special Creation Teori ini berpandangan bahwa makhluk hidup diciptakan oleh Tuhan seperti apa adanya. Paham ini hanya membicarakan perkembangan materi sampai terbentuknya organisme tanpa menyinggung asal usul materi kehidupan. Penciptaan setiap jenis makhluk hidup terjadi secara terpisah. Teori ini tidak berdasarkan suatu eksperimen. 5. Teori Evolusi Biokimia Teori ini mencoba menggali informasi asal usul makhluk hidup dari sisi biokimia. Menurut Oparin dalam bukunya yang berjudul The Origin of Life 1936 menyatakan bahwa asal mula kehidupan terjadi bersamaan dengan evolusi terbentuknya bumi beserta atmosfernya. Alexander Oparin adalah ahli evolusi molekular berkebangsaan Rusia. Lebih lanjut, Oparin menjelaskan bahwa pada mulanya atmosfer bumi purba terdiri atas metana CH4, amonia NH3, uap air H2O, dan gas hidrogen H2. Oleh karena adanya pemanasan dan energi alam, berupa sinar kosmis dan halilintar, gas-gas tersebut mengalami perubahan menjadi molekul organik sederhana, sejenis substansi asam amino. Selama berjuta-juta tahun, senyawa organik itu terakumulasi di cekungan perairan membentuk primordial soup, seperti semacam campuran materi-materi di lautan panas. Tahap selanjutnya, primordial soup ini membentuk monomer. Monomer bergabung membentuk polimer. Polimer membentuk agregasi berupa protobion. Protobion adalah bentuk awal sel hidup yang belum mampu bereproduksi, tetapi mampu memelihara lingkungan kimia dalam tubuhnya. Di samping itu, protobion juga telah memperlihatkan sifat yang berhubungan dengan makhluk hidup, seperti dapat melakukan metabolisme, kemampuan menerima rangsang, dan bereplikasi sendiri. Terbentuknya polimer dari monomer-monomer telah dibuktikan oleh Sydney W. Fox. Dalam percobaannya, Fox memanaskan 18–20 macam asam amino pada titik leburnya dan didapatkan protein. Pendapat Alexander Oparin mendapat dukungan dari ahli kimia Amerika Serikat, bernama Harold Urey. Urey menyatakan bahwa atmosfer bumi purba terdiri atas gas-gas metana CH4, amonia NH3, uap air H2O, dan gas hidrogen H2. Dengan adanya energi alam berupa halilintar dan sinar kosmis, campuran gas-gas tersebut membentuk asam amino. Pada tahun 1953, seorang mahasiswa Harold Urey, yaitu Stanley Miller USA mencoba melakukan eksperimen untuk membuktikan kebenaran teori yang dikemukakan Urey. Percobaannya itu juga dikenal dengan eksperimen Miller-Urey. Miller menggunakan campuran gas yang diasumsikan terdapat di atmosfir bumi purba, yaitu amonia, metana, hidrogen, dan uap air dalam percobaannya. Oleh karena dalam kondisi alamiah gas-gas itu tidak mungkin bereaksi, Miller memberi stimulus energi listrik tegangan tinggi, sebagai pengganti energi alam halilintar dan sinar kosmis. Miller mendidihkan campuran gas tersebut pada suhu 100oC selama seminggu. Pada akhir percobaan, Miller menganalisis senyawa-senyawa kimia yang terbentuk di dasar gelas percobaan dan menemukan 3 jenis dari 20 jenis asam amino. Alat percobaan Miller-Urey Terdiri atas bagian yang berupa sebuah tabung tertutup yang dihubungkan dengan 2 ruangan. Ruangan atas berisi beberapa gas yang menggambarkan keadaan atmosfer bumi purba. Selanjutnya pada tempat ini diberi percikan listrik yang menggambarkan halilintar. Kondensor berfungsi untuk mendinginkan gas, menyebabkan terbentuknya tetesan-tetesan air dan berakhir pada ruangan pemanas kedua yang menggambarkan lautan. Beberapa molekul kompleks yang terbentuk di ruangan atmosfer, dilarutkan dalam tetesan-tetesan air ini dan dibawa ke ruangan lautan tempat sampel yang terbentuk diambil untuk dianalisis. Keberhasilan percobaan Miller ini memunculkan hipotesis lanjutan tentang asal usul kehidupan. Para evolusionis menyatakan bahwa asam-asam amino kemudian bergabung dalam urutan yang tepat secara kebetulan untuk membentuk protein. Sebagian protein-protein yang terbentuk secara kebetulan ini menempatkan diri mereka pada struktur seperti membran sel yang diikuti pembentukan sel primitif. Sel-sel ini kemudian bergabung membentuk organisme hidup. Mereka menyebutnya sebagai evolusi biologi. 6. Evolusi Biologi Oparin dan Haldane serta teori Urey menyebutkan bahwa zat organik asam amino yang merupakan bahan dasar penyusun makhluk hidup, pada mulanya terakumulasi di lautan. Kenyataan saat ini menunjukkan bahwa dalam sel-sel tubuh makhluk hidup mengandung garam NaCl. Hal ini mendasari kesimpulan bahwa makhluk hidup berasal dari laut. Evolusi biologi dimulai pada saat pembentukan sel. Asam amino yang terbentuk dari evolusi kimia akan bergabung membentuk makromolekul. Hal ini dibuktikan pada penelitian Sidney W. Fox. Larutan yang mengandung monomer-monomer organik diteteskan ke pasir, batu, atau tanah yang panas sehingga mengalami polimerisasi. Hasil polimerisasi ini dinamakan proteinoid. Apabila proteinoid dicampur dengan air dingin terbentuklah kumpulan proteinoid yang menyusun tetesan kecil yang disebut mikrosfer. Mikrosfer memiliki beberapa sifat hidup yang mempunyai membran selektif permeabel namun belum dapat dikatakan hidup. Oparin menggunakan istilah koaservat untuk mikrosfer. Koaservat merupakan tetesan koloid yang terbentuk saat larutan protein, asam nukleat, dan polisakarida dikocok. Substansi dalam koaservat dapat membentuk enzim yang berperan dalam pengambilan bahan dari lingkungan sebagai bahan pembentuk tubuh. Adanya deretan molekul-molekul lipid dan protein yang membatasi koaservat dengan lingkungan luar sekitarnya, telah dianggap sebagai selaput sel primitif. Selaput sel primitif ini menyebabkan stabilitas koaservat akan tetap terjaga. Selaput sel primitif ini diperkirakan berperan dalam pengaturan pertukaran substansi antara koaservat dan lingkungan sekitarnya. Koaservat dengan selaput lipid protein mungkin merupakan tipe sel primitif yang disebut protosel. Protosel kemudian akan membentuk sel awal yang merupakan permulaan dari organisme uniselular. Oleh karena keadaan atmosfer saat itu tidak mengandung O2, organisme awal tersebut diperkirakan bersifat prokariotik, anaerob, dan heterotrof. Perkembangan protosel menjadi organisme uniselular maupun multiselular tidak terlepas dari sistem genetik pada protosel itu sendiri. Sehubungan dengan hal itu, seorang ahli biokimia dari Havard yaitu Walter Gilbert pada tahun 1986 mengajukan hipotesis dunia RNA. Menurut hipotesis itu, miliaran tahun yang lalu sebuah molekul RNA yang dapat mereplikasi terbentuk secara kebetulan. Melalui pengaktifan oleh lingkungan, RNA ini dapat memproduksi protein. Selanjutnya, diperlukan molekul kedua untuk menyimpan informasi tersebut, maka dengan suatu cara tertentu terbentuklah DNA. Segera setelah protosel memperoleh gen yang mampu mereplikasi menyebabkan protosel mampu bereproduksi, dan dimulailah proses evolusi biologi. Sejarah kehidupan pun telah dimulai. Selanjutnya organisme-organisme mengalami proses evolusi menurut jalur kehidupan yang berbeda-beda. Demikianlah Materi Teori Asal Usul Kehidupan Teori Evolusi, selanjutnya baca juga materi Sejarah Munculnya Teori Evolusi semoga bermanfaat.
F7bTLO. 58 53 73 117 151 306 422 301 407