Naomii Simbolon Official Writer Ada satu waktu dimana seorang manusia akan bertumbuh dan berkembang dengan seiring berjalannya waktu. Tapi terkadang pertumbuhan itu nggak bisa selalu diukur dengan melihat bukan berarti orang yang sudah berusia dewasa dikatakan sudah memiliki sikap yang menunjukkan anak muda dan remaja nggak bisa kita pandang sebelah mata karena tingkat kematangan emosinya. Semuanya tergantung dari pengalaman yang sudah diperoleh dalam hidup serta kemauan diri untuk menjadikan dirinya lebih berkembang dari halnya dengan urusan kerohanian alias pertumbuhan di dalam Tuhan. Kita tidak bisa menilai kedewasaan seseorang di dalam Tuhan hanya karena dia pertama sekali lahir baru alias di baptis, kita juga nggak boleh menilai kedewasaan seseorang secara rohani hanya karena mereka sering melayani bahkan ke gereja-gereja. Kemudian dari manakah seseorang layak dikatakan dewasa secara rohani? Dibawah ini mungkin sebagai ciri-ciri yang bisa kamu lihat, apakah kamu benar-benar dewasa secara rohani atau tidak?1. Seseorang yang dewasa dan bertumbuh secara rohani adalah seseorang yang rendah kita membaca kembali Firman Allah di Filipi, maka kita bisa melihat bagaimana orang yang bertumbuh secara rohani itu melalui kehidupan dia menyebut dirinya sebagai 'hamba Kristus Yesus.""Dari Paulus dan Timotius, hamba-hamba Kristus Yesus, kepada semua orang kudus dalam Kristus Yesus di Filipi, dengan para penilik jemaat dan diaken." Filipi 1Ayat pertama ini dia mulai dengan memperkenalkan dirinya sebagai hamba Kristus. Dalam hal ini, hamba disebut sebagai budak. Pada masa itu, istilah ini bukan se-keren hari ini yang kita pakai untuk para pendeta, atau pelayan yang selalu menyebut dirinya hambat. Tapi di masa itu, Paulus menyebut dirinya hamba dalam arti budak Kristus, dimana dia mau melayani Tuhan dengan taat meski tidak sesuai dengan apa yang dia inginkan, tidak ada tawar menawar dan benar-benar taat. Sebenarnya, bisa saja Paulus menyebut dirinya sebagai pendiri jemaat Filipi, karena memang dalam Kisah Para Rasul 16, dicatat bahwa Paulus adalah orang yang memulai pelayanan di Filipi sehingga adalah jemaat di Filipi. Tapi dia nggak mengatakan itu lho. Dengan rendah hati, dia mengatakan bahwa dia adalah hamba. Ini adalah ciri-ciri seseorang yang bertumbuh. Tidak membanggakan dirinya melainkan Ia juga mensejajarkan dirinya dengan TimotiusKamu tahu nggak siapa itu Timotius? Yap. Timotius itu adalah juru tulis Paulus. Paulus itu jauh lebih pintar, berpengalaman, lebih tua dan lebih senior daripada Timotius dalam hal apapun baik secara pelayanan. Bahkan secara kerohanianpun, Timotius itu masih belum apa-apa dibanding Paulus. Tapi di ayat tersebut, Paulus tetap mensejajarkan dirinya dengan Timotius. Dia tidak membanggakan dirinya dan mengatakan dia lebih keren dan Paulus tidak. Lihatlah, dalam hal ini jelas kita bisa melihat bagaimana Paulus sangat rendah hati, dan menghargai serta menghormati rekan kerjanya. Ini adalah ciri-ciri orang bertumbuh!BACA JUGA Percayalah Dengan Segenap Hatimu Maka Tahun-tahunmu Akan Penuh Berkat Dari Allah!2. Orang Kristen yang bertumbuh adalah orang Kristen yang mengasihi sesamanyaDalam Filipi 17-8, Paulus mengatakan hal ini kepada jemaatnya, " Memang sudahlah sepatutnya aku berpikir demikian akan kamu semua, sebab kamu ada di dalam hatiku, oleh karena kamu semua turut mendapat bagian dalam kasih karunia yang diberikan kepadaku, baik pada waktu aku dipenjarakan, maupun pada waktu aku membela dan meneguhkan Berita Injil. Sebab Allah adalah saksiku betapa aku dengan kasih mesra Kristus Yesus merindukan kamu sekalian." Tahu nggak sih,ketika Paulus menulis surat ini, dia sedang berada di dalam penjara atleast dia sedang kesusahan. Biasanya kan kalau kita kesusahan kita nggak bakal mikirin orang lain, malah mikirin diri sendiri, gimana caranya mendapatkan pertolongan dan lain sebagainya. Tapi, Paulus justru tidak, dia bahkan memikirkan jemaatnya, dan orang lain di tengah kesusahan. Dia tetap memikirkan dan mengasihi orang deh lihat dirimu, apakah kamu cenderung memikirkan dirimu sendiri saja ketika dalam kesusahan? Apakah kamu masih kepikiran orang lain atau jemaatmu atau adik rohanimu?Kalau kita maunya dilayani saja maka kita mungkin masih anak kecil dan belum bertumbuh sementara salah satu ciri orang Kristen adalah mengasihi orang lain melebihi dirinya Salah satu ciri orang yang bertumbuh secara rohani adalah mau berdoa syafaat buat orang lainDalam Filipi 1 3-6 dan 9-11, Paulus mencatat tentang berdoa syafaat untuk jemaat Filipi. Doa syafaat adalah doa untuk orang orang Kristen, kita nggak bisa egois apalagi berdoa hanya untuk diri sendiri, keluarga sendiri, pekerjaan sendiri. Hal itu sangat jelas menunjukkan bahwa kita ini masih anak kecil dan belum bertumbuh. Orang dewasa yang sudah bertumbuh itu, akan memperhatikan orang itu jarang lho berdoa buat dirinya sendiri. Dia selalu berdoa untuk orang lain, dan untuk dirinya sendiri dia pernah meminta orang lain berdoa. Dia lebih banyak berdoa untuk jemaatnYa. Sekarang, apakah kita seorang pendoa syafaat? Apakah kita berdoa untuk penginjilan, kerjaan Allah serta pelayanan Tuhan? Kalau kamu sering melakukan hal itu berarti kamu sedang bertumbuh. Sekarang, sudah berapa lama kamu menjadi orang Kristen dan mengaku percaya Yesus dan sudahkah kamu bertumbuh secara rohani? Sumber Jawabancom Halaman 1
Tetapipengetahuan itu justru membuat Nikodemus sombong, pemahamannya tak lagi berdasarkan kebenaran firman Tuhan dan kehidupan spiritualnya mati karena dia tidak benar-benar mengalami kelahiran baru di dalam Kristus. Atau seperti Yudas dalam Matius 6, yang tersesat di tengah keinginannya sendiri.PORTAL PASURUAN - Sifat sombong atau takabur merupakan sifat yang dimiliki takabur menyebabkan iblis diusir dari surga dan diturunkan derajadnya menjadi makhluk yang paling rendah."Takabur adalah sifat orang yang mengingkari atau menolak kebenaran dan merendahkan orang lain," Hadis Riwayat Daud dan Al Hakim dikutip PORTAL PASURUAN dari buku Pendidikan Agama Islam, ditulis dan diterbitkan Tim Sekawan. Baca Juga Mendapat Izin dari BPOM, Bio Farma Makin Semangat Menyuplai Vaksin Covid-19Kemudian beberapa cara untuk menjauhi sifat takabur yakni1. Melakukan tindakan pencegahan terhadap faktor=faktor yang menyebabkan munculnya sifat takabur2. Introspeksi diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT3. Bersikap ramah dan sopan santun4. Berdoa kepada Allah agar diberikan petunjuk Editor Jati Kuncoro Sumber Buku Pendidikan Agama Islam Tags Terkini Merangkumbeberapa sumber, berikut ciri-ciri orang fasik yang bisa Anda waspadai: ADVERTISEMENT 1. Sombong Orang fasik memiliki sifat angkuh dan sombong. Sehingga dalam kondisi apapun, mereka ingin menang sendiri. Jika bertemu dengan orang seperti ini, sebaiknya hindari berdebat dan cukup doakan. 2. Suka mencela
Lori Official Writer Alkitab kerap kali menyebutkan kata rendah hati’, mulai dari Perjanjian Lama sampai Perjanjian Baru, kita akan mendapati begitu banyak pesan Tuhan mengenai topik ini. Kenapa? Karena sepertinya ada tendensi manusia menjadi sombong ketika hidupnya sukses. Tidakkah kita sering melihat orang berubah sikap metika mereka sedang berapa di puncak? Ada pula yang mengira mereka akan terlihat berwibawa dan berpengaruh jika sudah tampil angkuh atau menampilkan diri. Jika hal ini kita lakukan, tidak saja kita akan dijauhi orang lain, tetapi kita juga akan menghadapi masalah dengan Tuhan karena rendah hati adalah sikap yang diteladani Tuhan kepada orang-orang percaya. Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya. Ia memahkotai orang-orang yang rendah hati dengan keselamatan. Mazmur 149 4 Keselamatan yang disebutkan dalam ayat di atas merupakan sebuah anugerah yang terbesar yang bisa kita peroleh. Dan itu siap disematkan kepada kita apabila kita memiliki sebuah sikap rendah hati. Yang dimaksud dengan sikap rendah hati adalah mengandung setidaknya 4 kriteria ini 1. Punya kerelaan atau keberanian untuk mengakui kesalahan Ini adalah salah satu tindakan yang sangat sulit kita lakukan. Rasa gengsi yang terlalu besar, takut kehilangan harga diri, takut disepelekan dan sebagainya sering mmebuat kita berat untuk meminta maaf secara terbuka. Padahal masalah kerelaan untuk meminta maaf merupakan hal yang sangat esensial di mata Tuhan. Sebab bagaimana mungkin kita bisa diampuni Tuhan apabila kita tidak mengakui dosa-dosa kita secara terbuka di hadapan-Nya? Seperti dituliskan dalam 1 Yohanes 1 9, “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” Baca Juga Untuk Jadi Orang Rendah Hati, Usaha Keras Ternyata Tak Cukup! 2. Mau diajar dan belajar Ada sebuah firman Tuhan berbunyi, “Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum dan Ia mengajarkan jalan-jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati Mazmur 259”. Dari ayat ini, kita bisa melihat bahwa orang-orang yang rendah hati memiliki kemauan untuk diajar dan terus belajar. Jalan Tuhan terbentang luas di dalam Alkitab. Dan hanya orang yang rendah hatilah yang mau terus membenahi diri menjadi lebih baik dari hari ke sehari. Tuhan siap membimbing orang-orang yang mau mengakui kekurangannya dan terus belajar, mmebaca, meneliti, merenungkan, memperkatakan dan melakukan firman Tuhan. Tuhan tidak mungkin mau mengajar orang yang merasa dirinya hebat dan bahkan lebih pintar dari Tuhan. Bagaimana firman Tuhan bisa tertanam dan bertumbuh apabila firman itu jatuh di atas tanah yang keras berbatu? Keangkuhan akan merugikan kita sendiri. Dengan memiliki kerendahan hati berarti kita pun memiliki kesempatan untuk dibimbing secara langsung oleh Tuhan, karena kita memang selalu siap untuk terus belajar dan belajar lagi. Baca Juga Sombong Karena Merasa Rendah Hati 3. Rendah hati itu tidak sombong Tinggi hati atau sombong, angkuh, dan berbagai sinonim lainnya adalah lawan kata dari rendah hati. Artinya orang yang rendah hati tidak akan bersikap sombong, dan begitu juga sebaliknya. Dengan bersikap sombong bukan saja kita dijauhi orang lain, tapi Tuhan sendiri menentang kita kecongkakan kita. “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati. Yakobus 4 6b 4. Tidak egois melainkan mengutamakan kepentingan orang lain Ini juga merupakan pin penting. Bagaimana sebuah ikatan, persekutuan atau bentuk-bentuk perkumpulan lainnya bisa tetap kokoh apabila anggotanya terus menerus hanya mementingkan diri sendiri saja? Keangkuhan bisa membuat orang besar kepala dan lupa diri, sehingga menganggap diri mereka yang paling penting. Sebuah band musik bisa hancur seketika karena sikap seperti ini, keutuhan keluarga bisa runtuh, begitu pula dengan persekutuan, organisasi atau ikatan lainnya. Orang yang rendah hati tidak akan bersikap demikian karena mereka akan memikirkan orang lain terlebih dahulu ketimbang kepentingan diri sendiri. Firman Tuhan berkata, “…Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yangs eorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga Filipi 2 3-4”. Baca Juga Kebanggaan VS Kerendahan Hati Kriteria-kriteria kerendahan hati inilah yang akan memunculkan kualitas hidup seseorang. Karena itu tidaklah heran jika Tuhan meninggikan orang-orang yang rendah hati, bahkan siap memahkotai dengan keselamatan. Bukan hanya keselamatan dari bahaya, sakit penyakit dan sebagainya, tetapi keselamatan jiwa yang kekal. Keselamatan adalah hadiah yang dianugerahkan Tuhan kepada setiap orang yang rendah hati. Kita seharusnya demikian karena kita adalah hanya berasal dari debu, dan semua yang kita punya berasal dari Tuhan Ulangan 8 14-18. Anda diberkati dengan konten-konten kami? Mari dukung kami untuk terus memberkati lebih banyak orang melalui konten-konten terbaik di website ini. Yuk bergabung jadi mitra hari ini. DAFTAR Sumber Renungan Harian Online Halaman 1
qeKU3M. 360 294 22 430 328 336 29 422 117